SIGN IN YOUR ACCOUNT TO HAVE ACCESS TO DIFFERENT FEATURES

FORGOT YOUR PASSWORD?

FORGOT YOUR DETAILS?

AAH, WAIT, I REMEMBER NOW!

STIE AMKOP | School of Management and Business

  • Beranda
  • Profil
    • Sambutan Ketua
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Arti Logo
    • Struktur Organisasi
    • Sarana & Prasarana
  • Program Studi
    • S1 – Manajemen
    • S1- Akuntansi
    • S1 – Kewirausahaan
    • S1 – Bisnis Digital
    • S2 – Manajemen
    • S3 – Ilmu Manajemen
  • Layanan
    • e-Library
    • e-Journal
    • e-Repository
    • e-Learning
  • Fasilitas
    • Gedung Auditorium H. Bata Ilyas
    • Aula Mini H. Bata Ilyas
    • Perpustakaan H. Bata Ilyas
    • Laboratorium Komputer
    • Laboratorium Bahasa
    • Mesjid Nurul Ilmi
  • Lembaga & Unit
    • Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)
    • Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M)
      • Publikasi Dosen
    • Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
      • Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
      • Koperasi Mahasiswa
      • Resimen Mahasiswa (MenWa)
      • Mahasiswa Pencinta Alam STIE AMKOP (Mapalasta)
Sunday, 16 December 2018 / Published in Hot News

M. Syarkawi Rauf Paparkan Evaluasi Ekonomi 2018 dan Outlook 2019

Perkembangan inflasi secara nasional dalam empat tahun terakhir menunjukkan kecenderungan yang semakin menurun. Di mana pada tahun 2013 inflasi masih sangat tinggi sebesar 8,38 persen dan 8,36 persen tahun 2014.

Penurunan inflasi sangat signifikan terjadi mulai tahun 2015, yaitu menjadi hanya sekitar 3,35 persen, turun lagi menjadi 3,02 persen tahun 2016, 3,61 persen tahun 2017 dan sekitar 3,23 persen pada November 2018.

Perkembangan inflasi yang semakin rendah salah satunya disebabkan oleh keberhasilan pemerintah mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok, khususnya harga bahan makanan yang selama ini menjadi penyumbang inflasi terbesar.

Ekonom Unhas, Muhammad Syarkawi Rauf, saat memberikan kuliah umum di STIE AMKOP Makassar, Sabtu, 15/12/2018, menyatakan bahwa penurunan inflasi yang sangat drastis disebabkan oleh ketersediaan bahan-bahan kebutuhan pokok, khususnya beras, bawang putih, minyak goreng, terigu, gula pasir putih, cabai, bawang merah dan kebutuhan pokok lainnya dalam jumlah serta waktu yang tepat, khususnya pada saat momen hari-hari besar keagamaan.

Hal ini dapat dilihat pada data BPS yang menunjukkan bahwa inflasi bahan makanan pada tahun 2014 masih sekitar 10,57 persen, turun menjadi 4,93 persen tahun 2015, 5,69 persen tahun 2016, 1,26 persen tahun 2017, dan diperkirakan hanya sekitar 1,69 persen tahun 2018, ujar mantan ketua KPPU periode 2015-2018 di STIE AMKOP, Makassar, 15/12/2018.

Lebih lanjut menurut Muhammad Syarkawi Rauf, andil bahan makanan terhadap pembentukan inflasi juga mengalami penurunan dari 2,06 persen tahun 2014 menjadi 0,98 persen tahun 2015, menjadi 1,21 persen tahun 2016, 0,25 persen tahun 2017, dan diperkirakan hanya 0,34 persen pada tahun 2018.

Inflasi yang semakin rendah berdampak pada daya beli masyarakat yang semakin baik. Artinya dengan peningkatan pendapatan yang lebih tinggi dari inflasi (secara tahunan terjadi penyesuaian upah), masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok dalam jumlah yang lebih banyak. Hal ini juga berdampak terhadap penurunan jumlah penduduk miskin.

“Inflasi rendah memberi kesempatan kepada masyarakat berpendapatan tetap untuk menabung sehingga tersedia cukup dana pihak ketiga di perbankan untuk membiayai investasi” tagas ekonom Unhas saat memberikan kuliah umum di STIE AMKOP, Makassar.

“Kita patut memberikan apresiasi kepada pemerintah, khususnya Kementan yang telah mampu menjaga produksi bahan-bahan kebutuhan pokok dalam jumlah yang cukup selama empat tahun terakhir. Tanpa kerja keras kementan dan lembaga terkait lainnya, khususnya Tim Satgas Pangan POLRI yang mengawasi distribusi bahan pangan, hal ini sulit dicapai,” ujar Muhammad Syarkawi Rauf di Makassar, Sabtu (15/12/2018).

Lebih lanjut, ekonom Unhas ini berharap pemerintah dapat mempertahankan prestasi ini pada tahun 2019 sehingga target inflasi 3,5 persen plus minus satu persen dapat tercapai. Kita tahu bahwa situasi ekonomi tahun 2019 akan diliputi ketidakpastian tetapi pemerintah memiliki langkah-langkah antisipasi sehingga produksi/ketersediaan dan distribusi bahan kebutuhan pokok tetap terjamin pada jumlah dan harga yang terjangkau

What you can read next

Perhatikan Siswa Kurang Mampu, STIE Amkop Bersama KNPI Sulsel Hadirkan Program Beasiswa
Sosialisasi Pajak SPT Tahunan PPh Orang Pribadi
Menjejaki Kerjasama Pemerintah Daerah Bulukumba dengan Perguruan Tinggi STIE Amkop Makassar

Temukan Kami di Facebook !!

Recent Post

  • STIE AMKOP Komitmen Tingkatkan Mutu Program Doktor Ilmu Manajemen (S3)

    Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMKOP merupa...
  • Hari ini Closing Virtual International Conference Stie Amkop Makassar

    Pada hari ini tanggal 22 November 2020 merupaka...
  • International Conference at the Second Day Run Well.

    Pelaksanaan International Conference hari kedua...
  • Opening “The 1st International Conference on information technology & environmental management” di STIE Amkop Makassar,

    Jumat, 20 November 2020 Pukul 20.00 Office of I...
  • Prof Mattalatta: Maba Pertama Sebanyak 15 Calon Doktor Ilmu Manajemen

    Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Manaje...
Please enter your MailChimp API KEY in the theme options panel prior to using this widget.

Copyright ©2017 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Amkop Makassar.

TOP