Bertempat di , di Hotel Dalton, Makassar, Selasa, 27 Juli 2021. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Amkop Makassar bekerja sama dengan Pertamina menggelar dialog publik.
Dalam pelaksanaan dialog tersebut, diselenggarakan dengan protocol Kesehatan yang ketat dan diikuti dengan metode virtual terkait pengelolaan energi yang selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam perspektif penyelenggaraan pelayanan public.
Hadir sebagai keynote speaker Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Herry Susanto. Sementara diskusi, dipandu Ismail Suardi Wekke (Asosiasi Dosen Insan Cita Indonesia) selaku moderator.
Hery dalam penjelasannya memaparkan bahwa tata kelola energi masuk ke dalam dimensi pelayanan publik karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan memiliki tiga peran dalam tata kelola energi.
“Ada dua hal yang perlu menjadi perhatian ombudsman RI terkait energi. Pertama, dengan menindaklanjuti laporan masyarakat pada sektor energi, kedua melakukan pemeriksaan inisiatif dan ketiga dengan melakukan pencegahan mal administrasi dalam sektor energi,” ungkapnya.
Selanjutnya, Hery Susanto mengungkapkan data bahwa jumlah pengaduan berdasarkan substansi laporan di Provinsi Sulsel, menempatkan masalah energi dan kelistrikan diurutan ketujuh.
Adapun, masalah Agraria berada pada urutan pertama serta jumlah laporan berdasarkan maladministrasi di Provinsi Sulsel menempatkan Penyimpangan Prosedur sebagai laporan terbanyak sepanjang tahun.
Respons Cepat Ombudsman (RCO) menjadi platform untuk pengaduan. Untuk itu, Hery mendorong partisipasi masyarakat untuk menyampaikan laporan apabila terjadi maladministrasi dalam pelayanan publik dalam sektor energi dengan menggunakan RCO.
“Kita juga menerima laporan melalui WhatsApp sebagai langkah cepat, kami merespons informasi tersebut dan tentunya akan kami klarifikasi kebenarannya,”ujarnya.
Sehingga diharapkan melalui laporan dari masyarakat tersebut dapat meningkatkan koordinasi antara Ombudsman RI dengan instasi penyelenggara publik khususnya dalam sektor energi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Dr Ir Natsar Desi selaku Dosen PPS Universitas Fajar Makassar yang juga juru bicara Program Makassar Recover.