Nampak hal yang berbeda yang
dilakukan mahasiswa STIE AMKOP Makassar saat memperigati hari pahlawan yang
jatuh pada hari selasa 10 November 2015 , jika kampus-kampus lain pada umumnya
di makassar memperigati hari pahlawan dengan turun kejalan atau melakukan
demo guna menyampaikan aspirasinya pada pemerintah.
dilakukan mahasiswa STIE AMKOP Makassar saat memperigati hari pahlawan yang
jatuh pada hari selasa 10 November 2015 , jika kampus-kampus lain pada umumnya
di makassar memperigati hari pahlawan dengan turun kejalan atau melakukan
demo guna menyampaikan aspirasinya pada pemerintah.
lain halnya dengan mahasiswa STIE
AMKOP Makassar,sejumlah mahasiswa STIE AMKOP Makassar melakukan kegiatan bakti
sosial (BAKSOS) dengan mengunjugi secara langsung korban kebakaran yang berlokasi
di jalan manuruki No 37 pada pukul 14 : 30 Wita,
AMKOP Makassar,sejumlah mahasiswa STIE AMKOP Makassar melakukan kegiatan bakti
sosial (BAKSOS) dengan mengunjugi secara langsung korban kebakaran yang berlokasi
di jalan manuruki No 37 pada pukul 14 : 30 Wita,
Muhammad Fadhil Ghufron selaku
kordinator dalam kegiatan Baksos di manuruki, Turun langsung membagikan
sumbangan yang berupa pakaian layak pakai dan makanan kepada para korban
kebakaran yang mengungsi di posko induk pengungsian yang tersedia
kordinator dalam kegiatan Baksos di manuruki, Turun langsung membagikan
sumbangan yang berupa pakaian layak pakai dan makanan kepada para korban
kebakaran yang mengungsi di posko induk pengungsian yang tersedia
.
Ibu Rosmina salah satu korban
kebakaran, tidak bisa menceritakan kronologis sepenuhnya kejadian kebakarannya
karna Ibu Rosmina baru menyadari kalau kebakaran mulai melanda rumahnya saat
api mulai membesar, Ibu Rosmina hanya menceritakan bagaimana api yang begitu
besar yang menghaguskan rumahnya beserta kurang lebih 21 rumah lainnya di
Jln,Manuruki tak mampu berbuat apa-apa Ibu Rosmina hanya mampu berteriak dan
menagis saat rumahnya dengan rumah warga yang lain dilalap si jago merah tanpa
ampun,selain itu Ibu Rosmina berpesan pada para Mahasiswa untuk tidak
bermain-main dengan api karna jika api masih kecil maka dia masih kawan,namun
ketika api mulai membesar berarti dia sudah jadi lawan.
kebakaran, tidak bisa menceritakan kronologis sepenuhnya kejadian kebakarannya
karna Ibu Rosmina baru menyadari kalau kebakaran mulai melanda rumahnya saat
api mulai membesar, Ibu Rosmina hanya menceritakan bagaimana api yang begitu
besar yang menghaguskan rumahnya beserta kurang lebih 21 rumah lainnya di
Jln,Manuruki tak mampu berbuat apa-apa Ibu Rosmina hanya mampu berteriak dan
menagis saat rumahnya dengan rumah warga yang lain dilalap si jago merah tanpa
ampun,selain itu Ibu Rosmina berpesan pada para Mahasiswa untuk tidak
bermain-main dengan api karna jika api masih kecil maka dia masih kawan,namun
ketika api mulai membesar berarti dia sudah jadi lawan.
bagaiman api tanpa ampun
menghaguskan 21 rumah penduduk di Jln,manuruki No 37 dan kebakaran ini
merupakan peristiwa yang sangat memilukan untuk warga Manuruki, meskipun
tak ada korban jiwa namun kerugian materi dan tempat tinggal untuk masyarakat
sangatlah di rasa menyakitkan.(K2)
menghaguskan 21 rumah penduduk di Jln,manuruki No 37 dan kebakaran ini
merupakan peristiwa yang sangat memilukan untuk warga Manuruki, meskipun
tak ada korban jiwa namun kerugian materi dan tempat tinggal untuk masyarakat
sangatlah di rasa menyakitkan.(K2)